Jumat, 08 Januari 2016

Menuju Generasi Bangsa yang Berkarakter



 
Suatu bangsa akan menjadi besar jika generasi penerusnya memiliki karakter yang baik dan dimulai dengan pembentukan karakter melalui proses pendidikan.[1]
              Maraknya berbagai penyimpangan perilaku yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, pelecehan seksual, etika-etika yang mulai menipis, dan kurangnya rasa tanggungjawab, telah manjadi konsumsi sehari-hari di media massa. Lebih mengkhawatirkan lagi kondisi ini muncul di lingkungan pelajar dan seolah-olah mereka tidak mendapatkan pendidikan karakter saat kegiatan belajar mengajar.

              Hal ini menjadi masalah rumit bagi bangsa Indonesia. Pendidikan  dianggap sebagai jalan alternatif yang bersifat preventif[2] dan diharapkan mampu mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Karakter bangsa Indonesia pada saat ini bisa dibilang sudah sangat kurang karena sering sekali terjadi tindakan-tindakan kriminal yang jauh dari norma agama, sehingga karakter yang tertanam dalam dirinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi karakter yang buruk di lingkungan mayarakat.
              Pendidikan karakter adalah usaha untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik (habituation) sehingga siswa mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya dan juga harus melibatkan pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik atau loving good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action).[3]
              Pendidikan karakter merupakan suatu budaya yang harus ditumbuhkan atau di lestarikan dalam kehidupan sehari-hari, karena pendidikan karakter akan membentuk sebuah karakter yang baik apabila dididik dengan akhlak yang benar dan dibarengi dengan penanaman karakter sejak usia dini. Apabila anak tersebut menginjak usia remaja, maka anak tersebut akan memiliki karakter yang terdidik, bukan karakter yang tidak terdidik. 
              Pendidikan karakter memiliki arti penting bagi sebuah kehidupan di masyarakat. Tanpa adanya pendidikan karakter, kemungkinan karakter anak-anak bangsa kita saat ini akan hancur. Akan tetapi, kita patut bersyukur karena saat ini telah banyak sekolah di luar sana yang telah menanamkan pendidikan karakter pada siswanya sejak usia dini.
              Ada beberapa nilai karakter yang berlandaskan budaya bangsa diantaranya:
1.      Religius
2.      Jujur
3.      Disiplin
4.      Kreatif
5.      Mandiri
6.      Rasa ingin tahu
7.      Semangat kebangsaan[4]

              Adapun penjelasan dari nilai karakter yang berlandaskan budaya bangsa yang di maksud penulis adalah:
1. Religius adalah sikap atau perilaku yang patuh dalam ajaran agama yang dianutnya.
2. Jujur adalah sikap yang selalu dapat dipercaya oleh orang lain baik dari tindakan, perilaku, perkataan, dan pekerjaan.
3. Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan selalu patuh pada berbagai peraturan yang telah ada.
4. Kreatif adalah berpikir atau melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru yang telah dimiliki sebelumnya.
5. Mandiri adalah perilaku yang tidak mudah bergatung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
6. Rasa ingin tahu adalah suatu upaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang telah dipelajarinya.
7. Semangat kebangsaan adalah cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang meletakkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentigan sendiri dan kepentingan kelompok.
              Solusi yang baik agar bangsa ini memiliki pendidikan karakter yang baik adalah sebaiknya para orang tua dan pemerintah harus lebih memperhatikan anak bangsanya agar pendidikan karakter yang mereka dapatkan di sekolah tidak sia-sia. Pemerintah juga harus bersikap lebih tegas, kepada guru-guru di sekolah dalam mengajarkan pendidikan karakter kepada murid-muridnya.
              Peran keluarga, lingkungan masyarakat, dan kehidupan di sekolah sangatlah penting untuk membentuk karakter pada siswa dan anak-anak. Jadi semua orang tua yang berada di lingkungan tersebut harus bertindak secepat mungkin agar siswa atau anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang baik, bukan pendidikan karakter yang asal-asalan.
              Terbentuknya karakter membutuhkan proses yang begitu lama dan dilakukan secara terus-menerus, dan juga harus di tanamkan sejak dini agar pendidkan karakter pada anak bisa lebih baik. Pembiasaan juga dapat membentuk karakter pada anak, karena pembiasaan diarahkan pada aktivitas tertentu, sehingga aktivitas itu menjadi berpola dan tersistem. Oleh karena itu, penampilan, pembiasaan, dan sifat-sifat guru yang baik harus bisa di bawa oleh siswanya agar menjadi teladan yang baik ke arah pembentukan karakter yang kuat.
            Berdasarkan hal tersebut, kita sebagai warga negara Indonesia harus saling membantu dalam menjaga pendidikan karakter pada anak-anak bangsa Indonesia agar tidak mudah terpuruk, dan juga agar pemuda bangsa Indonesia tidak memiliki karakter yang buruk di masa depan. (Nahwa)


[1] Gobel, fariz. 2015. Kata-kata bijak pendidikan karakter,(online), (http://www.katabijaklogs.com/2015/04/pendidikan-karakter.html, diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul 09.03 WITA)
[2] Anonim. 2015. Pengendalian sosial, (online), (https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengendalian_sosial&veaction=edit&vesection=1, Wikipedia diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul 10.38)
[3] Pribowo, Fachri. 2014. Menipisnya pendidikan karakter, (online), (https://parapenuliskreatif.wordpress.com/2014/06/17/924/, diakses pada tanggal 10 November 2015 pukul 09.13)
[4] Aar. 2011. 18 nilai dalam pendidikan karakter bangsa, (online), (http://rumahinspirasi.com/18-nilai-dalam-pendidikan-karakter-bangsa/, diakses pada tanggal 15 November 2015 pukul 21.40 WITA)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar