Di era modern seperti sekarang, telah bermunculan
berbagai macam produk teknologi yang memudahkan manusia melakukan berbagai
pekerjaan seperti handphone, komputer,
dan mesin cuci. Berbagai kemudahan ini kemudian menyebabkan masyarakat menjadi malas
melakukan banyak pekerjaan. Mereka lebih suka untuk menikmati hasil jadinya
saja, tidak terkecuali untuk makanan. Orang-orang lebih suka mengonsumsi
makanan dan minuman yang bisa langsung dikonsumsi atau yang mudah dibuat. Oleh
karena itulah kemudian muncul berbagai macam produk olahan makanan dan minuman
instan yang mudah dibuat atau bisa dikonsumsi langsung seperti sirup, mie
instan, selai, dan es krim.
Bila anda pergi
ke supermarket atau toko kelontong, anda dapat dengan mudah menemukan berbagai
macam produk olahan makanan dan minuman dengan bahan baku beragam, mulai dari
buah-buahan sampai dengan sayuran, contohnya minuman rasa jeruk. Tapi pernahkah
anda menemukan produk olahan makanan atau minuman yang berbahan baku kersen?
Kersen adalah buah kecil berwarna merah terang yang rasanya manis. Memang masih
banyak rakyat Indonesia yang kurang mengenal nama kersen. Mereka mengenal buah
kersen ini dengan nama yang berbeda di setiap daerah. Misalnya talok di daerah
Jawa dan gerseng di daerah Sulawesi.
Menurut Iffati Aulia Rahmah (2010)[1],
kersen adalah pohon kecil dengan tinggi maksimal sampai 12 meter, umumnya
sekitar 3-6 meter. Pohonnya selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah
sepanjang tahun. Cabang-cabangnya mendatar dan menggantung di ujungnya,
membentuk naungan yang rindang. Ranting-rantingnya berambut halus bercampur
dengan rambut, kelenjar, demikian pula daunnya. Daun-daunnya terletak mendatar
dan berseling, helaian tidak simetris, tepi bergerigi dan berujung
runcing serta bertangkai pendek.
Bunga kersen ada di dalam berkas,
terletak di sebelah atas tempat tumbuhnya daun, bertangkai panjang, berkelamin
dua, berambut halus, mahkota bertepi rata, putih tipis,. Benang sari berjumlah
banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, namun
setelah menjadi buah menggantung ke bawah. Umumnya hanya satu-dua bunga saja yang menjadi
buah dalam tiap berkasnya.
Buah
kersen bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, berwarna hijau kekuningan dan
akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok
serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil,
halus, putih kekuningan, dan terbenam dalam daging dan sari buah yang manis.
Karena rasanya yang manis itulah, kersen diolah menjadi
berbagai macam produk olahan makanan dan minuman seperti sirup, dodol, selai,
bahkan es krim. Selain itu, kersen ternyata juga berkhasiat bagi tubuh. Sejak
dulu, kersen telah dikenal sebagai obat asam urat. Selain itu, kersen juga bisa
menjadi obat hipertensi dan peningkat daya tahan tubuh.
.Adapun kandungan buah kersen secara lengkap adalah sebagai
berikut.
Tabel kandungan kimia buah kersen[2]
Nama Zat
|
Jumlah yang dikandung tiap
100 gram berat buah
|
Air
|
77800 miligram
|
Protein
|
384 miligram
|
Lemak
|
1560 miligram
|
Karbohidrat
|
1790 miligram
|
Serat
|
4600 miligram
|
Abu
|
1140 miligram
|
Kalsium
|
124,6 miligram
|
Fosfor
|
84,0 miligram
|
Besi
|
1,18 miligram
|
Karoten
|
0,019 gram
|
Tianin
|
0,065 gram
|
Ribofalin
|
0,037 gram
|
Niacin
|
0,554 gram
|
Vitamin C
|
80,5 miligram
|
Nilai Energi
|
380 kJ/100gram
|
Berdasarkan data inilah, kersen yang selama ini terabaikan
diketahui memilki daya guna. Daya guna tersebut khususnya di bidang kesehatan.
Di bidang kesehatan, kersen bisa mengobati asam urat dan hipertensi. Selain
itu, kersen juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan vitamin C
nya yang cukup tinggi.
Sekarang, telah bermunculan produk-produk olahan kersen
mulai dari sirup, selai, dodol bahkan es krim. Produk-produk ini selain
menghasilkan keuntungan ekonomis bagi produsennya, juga bisa memudahkan mereka
yang ingin mengonsumsi kersen tapi tidak memiliki waktu untuk mencari buah ini (Rahmadani).
2 Octaviana, Siti. 2014.
Organoleptik
dan Vitamin C Selai Buah kersen (Muntingia calabura L.) dengan Penambahan Gula Pasir dan Pektin Dari Kulit
Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa). (online). http://eprints.ums.ac.id/29889/4/BAB_I.pdf. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar