Sabtu, 09 Januari 2016

Manfaat Buah Kersen



                                     

Di era modern seperti sekarang, telah bermunculan berbagai macam produk teknologi yang memudahkan manusia melakukan berbagai pekerjaan seperti handphone, komputer, dan mesin cuci. Berbagai kemudahan ini kemudian menyebabkan masyarakat menjadi malas melakukan banyak pekerjaan. Mereka lebih suka untuk menikmati hasil jadinya saja, tidak terkecuali untuk makanan. Orang-orang lebih suka mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa langsung dikonsumsi atau yang mudah dibuat. Oleh karena itulah kemudian muncul berbagai macam produk olahan makanan dan minuman instan yang mudah dibuat atau bisa dikonsumsi langsung seperti sirup, mie instan, selai, dan es krim.

Bila anda pergi ke supermarket atau toko kelontong, anda dapat dengan mudah menemukan berbagai macam produk olahan makanan dan minuman dengan bahan baku beragam, mulai dari buah-buahan sampai dengan sayuran, contohnya minuman rasa jeruk. Tapi pernahkah anda menemukan produk olahan makanan atau minuman yang berbahan baku kersen? Kersen adalah buah kecil berwarna merah terang yang rasanya manis. Memang masih banyak rakyat Indonesia yang kurang mengenal nama kersen. Mereka mengenal buah kersen ini dengan nama yang berbeda di setiap daerah. Misalnya talok di daerah Jawa dan gerseng di daerah Sulawesi.
Menurut Iffati Aulia Rahmah (2010)[1], kersen adalah pohon kecil dengan tinggi maksimal sampai 12 meter, umumnya sekitar 3-6 meter. Pohonnya selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-cabangnya mendatar dan menggantung di ujungnya, membentuk naungan yang rindang. Ranting-rantingnya berambut halus bercampur dengan rambut, kelenjar, demikian pula daunnya. Daun-daunnya terletak mendatar dan berseling, helaian tidak simetris, tepi bergerigi dan berujung runcing serta bertangkai pendek.
Bunga kersen ada di dalam berkas, terletak di sebelah atas tempat tumbuhnya daun, bertangkai panjang, berkelamin dua, berambut halus, mahkota bertepi rata, putih tipis,. Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah.  Umumnya hanya satu-dua bunga saja yang menjadi buah dalam tiap berkasnya.
Buah kersen bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, berwarna hijau kekuningan dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil, halus, putih kekuningan, dan terbenam dalam daging dan sari buah yang manis.
Karena rasanya yang manis itulah, kersen diolah menjadi berbagai macam produk olahan makanan dan minuman seperti sirup, dodol, selai, bahkan es krim. Selain itu, kersen ternyata juga berkhasiat bagi tubuh. Sejak dulu, kersen telah dikenal sebagai obat asam urat. Selain itu, kersen juga bisa menjadi obat hipertensi dan peningkat daya tahan tubuh.
.Adapun kandungan buah kersen secara lengkap adalah sebagai berikut.
Tabel kandungan kimia buah kersen[2]
Nama Zat
Jumlah yang dikandung tiap
100 gram berat buah
Air
77800 miligram
Protein
384 miligram
Lemak
1560 miligram
Karbohidrat
1790  miligram
Serat
4600 miligram
Abu
1140 miligram
Kalsium
124,6 miligram
Fosfor
84,0 miligram
Besi
1,18 miligram
Karoten
0,019 gram
Tianin
0,065 gram
Ribofalin
0,037 gram
Niacin
0,554 gram
Vitamin C
80,5 miligram
Nilai Energi
380 kJ/100gram

Berdasarkan data inilah, kersen yang selama ini terabaikan diketahui memilki daya guna. Daya guna tersebut khususnya di bidang kesehatan. Di bidang kesehatan, kersen bisa mengobati asam urat dan hipertensi. Selain itu, kersen juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan vitamin C nya yang cukup tinggi.
Sekarang, telah bermunculan produk-produk olahan kersen mulai dari sirup, selai, dodol bahkan es krim. Produk-produk ini selain menghasilkan keuntungan ekonomis bagi produsennya, juga bisa memudahkan mereka yang ingin mengonsumsi kersen tapi tidak memiliki waktu untuk mencari buah ini (Rahmadani).







1Rahma, Iffati Aulia. 2010. Produk olahan kersen (Muntingia Calabura L). (online) iffatheefansclub.blogspot.co.id/2010/04/karya-tulis.html. Diakses 13 Oktober 2015.
                2 Octaviana, Siti.  2014.  Organoleptik dan Vitamin C Selai Buah kersen (Muntingia calabura L.) dengan Penambahan Gula Pasir dan Pektin Dari Kulit Jeruk Siam (Citrus nobilis var. microcarpa). (online). http://eprints.ums.ac.id/29889/4/BAB_I.pdf. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar