Minggu, 10 Januari 2016

Mengurangi Sampah dengan Cara Mendaur Ulang (Recycle)





Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga)[1]. Pengelolaan sampah dilakukan untuk mencegah terjadinya kepunahan sumber daya alam. Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh negara di dunia. Tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju, sampah selalu menjadi masalah. Setiap harinya kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan sampai jutaan sampah. Sampah yang menumpuk tentu akan mengganggu penduduk di sekitarnya. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Sampah yang menumpuk dapat mendatangkan wabah penyakit, lingkungan tercemar, dan menimbulkan banjir. Walaupun terbukti sampah itu dapat merugikan, tetapi ada sisi manfaatnya. Karena selain dapat mendatangkan bencana bagi masyarakat, sampah juga dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Pemanfaatan sampah ini tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menanganinya.

Hal ini menunjukkan bahwa makhluk hidup khususnya, merupakan pihak yang selalu memanfaatkan lingkungan hidupnya, baik dalam hal respirasi, pemenuhan kebutuhan pangan, papan dan lain-lain. Kerusakan lingkungan yang terjadi juga didominasi dengan sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh masyarakat Indonesia. Untuk itu, perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan ini.[2] Adapun manfaat dari pengelolaan sampah yaitu menghemat sumber daya alam, menghemat energi, mengurangi uang belanja, menghemat lahan TPA (tempat pembuangan akhir), dan lingkungan asri (bersih, nyaman, dan sehat). Selain itu, kita dapat mengurangi sampah dengan cara mendaur ulang (recycle). Biasanya sampah banyak dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga, pembuangan dari pabrik-pabrik, atau kelebihan manusia menggunakan sampah plastik.
Daur ulang adalah proses menjadikan bahan bekas atau sampah menjadi menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali. Dengan proses daur ulang, sampah dapat menjadi sesuatu yang berguna sehingga bermanfaat untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru. Manfaat lainnya adalah menghemat energi, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca dari pada pada proses pembuat barang baru.[3]
 Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara organik dan non-organik saja tidak jalan. Dengan mendaur ulang sampah, benda-benda yang tidak terpakai akan dapat dipakai lagi setelah melalui proses. Mendaur ulang sampah anorganik memang sulit bila dilakukan sendiri, tetapi kita dapat dengan mudah mendaur ulang sampah organik dengan mengubahnya menjadi pupuk kompos. Berikut ini merupakan tahap-tahap dari kegiatan daur ulang yang dapat kita lakukan:
  • Mengumpulkan:  yakni mencari barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu, kaleng dan lain-lainya.
  • Memilah: yakni mengelompokkan sampah yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, dan plastik.
  • Menggunakan Kembali: Setelah dipilah, carilah barang yang masih bisa digunakan kembali secara langsung. Bersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
  • Mengirim: Kirim sampah yang telah dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas keliling yang akan dengan senang hati membeli barang tersebut.
  • Lakukan Daur Ulang Sendiri: Jika mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
Adapun tujuan dari melakukan  pengelolaaan sampah dengan cara mendaur ulang yaitu:  mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energy atau sumber daya alam, mengurangi polusi, mengurangi kerusakan lahan, menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru, dan mendapatkan penghasilan karena dapat dijual kembali.[4]
            Dengan demikian, pengolahan sampah dengan pengelolaan yang baik akan mendatangkan keuntungan dalam hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan sekitar. Cara pengolahan sampah juga dengan metode 3R yaitu reduce (mengurangi penggunaan barang yang menghasilkan sampah), reuse (menggunakan kembali barang yang biasa dibuang), dan recycle (mendaur ulang sampah). Akibat tidak adanya pengelolaan sampah dapat menimbulkan beberapa bencana seperti banjir, lingkungan tercemar, dan wabah penyakit. Pemanfaatan sampah sebagai produk yang memiliki nilai jual tinggi merupakan salah satu solusi cerdas dan kreatif. Hal ini dikarenakan dalam mengatasi masalah kebersihan lingkungan, juga dapat menambah penghasilan atau pendapatan masyarakat. Bagi mereka yang bekerja sebagai pemulung dapat memanfaatkan sampah sebagai peluang usaha untuk memasok bahan baku kerajinan hasil daur ulang sampah.

[1] Riadi, Muchlisin. 2015. “Sampah”. (http://www.kajianpustaka.com/2015/02/pengertian-jenis-dan-dampak-sampah.html,  diakses pada 05 September 2015)
[2] Farida, Annisa Nur. 2013. “Reduce, Reuse, Recycle Sampah”. (http://www.kompasiana.com/annisa.tekkimits/3r-reduce-reuse-recycle_5528c8b6f17e6143088b45a4, diakses pada tanggal 6 September 2015)
[3] Anonim. 2011. “Pengertian Daur Ulang”. (http://alamendah.org/2011/01/22/pengertian-dan-proses-daur-ulang/, diakses pada tanggal 07 Januari 2016)
[4] Hafiuddin Toni. 2009. “Tujuan Mendaur Ulang”. (https://pengelolaanlimbah.wordpress.com/category/d-daur-ulang-dan-pemanfaatan-ulang-limbah/, diakses pada tanggal 07 Januari 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar